5 Cara Dalam Memilih Merk dan Tipe UPS
Dalam dunia infrastruktur IT, kebanyakan peralatan bergantung kepada aliran listrik. Apabila ada gangguan atau putusnya sambungan, tentu akan membuat kerugian kepada alat tersebut. Bahkan, yang lebih buruk lagi dapat menciptakan kerugian dalam perusahaan.
Untungnya, seiring dengan perkembangan zaman, muncul sebuah peralatan yang diciptakan khusus untuk menangani masalah tersebut. Peralatan itu kita kenal dengan UPS atau sistem catu daya tak terputus
Untuk memenuhi permintaan pasar akan problem aliran, banyak sekali merk dan tipe UPS yang ada di pasaran. Hal ini membuat kita seringkali bingung harus memilih versi seperti apa yang cocok dengan kebutuhan kita. Maka dari itu , ikuti 5 langkah ini untuk mengetahui UPS yang sesuai dengan kebutuhan!
Apa itu Sistem UPS?
UPS, secara sederhananya adalah sebuah baterai yang memiliki sistem tertentu untuk tetap menyalurkan tenaga cadangan ketika terjadi masalah pada aliran listrik yang dipasok ke peralatan yang digunakan. Bahkan, cadangan baterai ini memiliki kemampuan untuk memasok daya yang cukup lama bagi kita untuk mematikan peralatan sesuai dengan prosedur ketika daya listrik terputus.
Tujuan dari adanya perangkat ini tentu saja untuk memberikan waktu bagi kita menyimpan data yang dibutuhkan dan mencegah hilangnya data dan kerusakan yang dialami pada perangkat yang digunakan. Bukan hanya itu saja, dengan menggunakan UPS, kita dapat terlindung dari lonjakan arus atau arus yang tidak stabil yang dapat mengurangi usia pakai dari peralatan yang digunakan.
Mengapa Kita membutuhkan UPS?
Jika terjadi pemadaman listrik, UPS langsung mengalihkan daya ke sumber baterai untuk menyediakan cadangan daya bagi peralatan listrik. Waktu Daya tahan baterai dapat beragam menurut sistem dan tergantung pada seberapa besar daya yang kita gunakan.
Cadangan baterai memberikan kita waktu untuk mematikan peralatan yang sensitif, server, atau bahkan video game tanpa kehilangan data atau kemajuan. Sistem UPS yang lebih modern juga memberikan perlindungan tertentu untuk masalah daya lain yang
Apa saja Jenis UPS yang Tersedia?
Sistem UPS memiliki tiga topologi atau kategori berbeda, berdasarkan pada jenis perlindungan ada Tiga topologi yaitu Standby, Line-Interactive, dan Double-Conversion.
1. Ketahui Problem Tegangan yang dihadapi
Di bawah ini adalah definisi masalah daya yang umum dihadapi oleh peralatan listrik:
- Surge – Lonjakan listrik yang singkat namun intens, yang biasanya disebabkan oleh petir. Lonjakan dapat merusak dan menghancurkan elektronik, dan “lonjakan listrik” yang intens atau lonjakan tegangan dan arus merusak papan sirkuit dan komponen.
- Blackout – Pemadaman listrik yang berlangsung mulai dari detik hingga hari. Ini paling sering disebabkan oleh cuaca buruk, kekurangan daya listrik, kecelakaan, dan kegagalan jaringan listrik.
- Brownout – Penurunan voltase yang disengaja atau tidak disengaja untuk jangka waktu yang lama. Dalam kondisi darurat, perusahaan listrik dapat menurunkan tegangan listrik untuk mengurangi sumber daya tegang dan menghindari pemadaman total.
- Voltage Sags – Kedip juga merupakan jenis tegangan di bawah, tetapi, tidak seperti brownout, itu tiba-tiba dan singkat.
- Over Voltage – Terjadi ketika tegangan masuk lebih tinggi dari normal dan berlangsung lebih lama dari lonjakan tetapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai lonjakan atau lonjakan.
- Derau Frekuensi – Juga dikenal sebagai derau saluran, derau frekuensi dapat mengganggu atau menurunkan kinerja sirkuit dengan menyuntikkan kelainan ke dalam sistem.
- Variasi Frekuensi – Bukan masalah umum ketika pasokan listrik stabil, tetapi dapat terjadi saat menggunakan generator dan frekuensi daya berfluktuasi lebih dari yang diinginkan.
- Harmonic Distortion – Penyimpangan dari sinyal listrik ideal pada sumber daya yang diberikan
Untuk penjelasan lengkapnya, lihat artikel tentang masalah tegangan listrik pada artikeli ini.
2. Ketahui Kapasitas dan Spesifikasi UPS yang diperlukan?
Untuk membuat UPS beroperasi dengan baik, kita harus memilik UPS yang cukup besar untuk mendukung berbagai peralatan yang terhubung dengannya. Temukan kapasitas UPS yang sesuai dengan peralatan elektronik yang digunakan. Semakin tinggi kapasitas, tentu semakin banyak elektronik, dan perangkat yang dapat didukung oleh sebuah UPS.
Untuk menentukan kapasitas UPS yanng diperlukan, hitung dan buatlah daftar beban dari peralatan listrik yang ingin digunakan pada UPS. Beban adalah jumlah gabungan dari kekuatan masing-masing penggunaan perangkat.
Setelah itu, hitung jumlah kabel daya yang diperlukan agar UPS memiliki jumlah outlet listrik yang cukup untuk dihubungkan.
3. Berapa Lama Cadangan Waktu yang dibutuhkan?
Ketika kita sudah mengetahui tegangan dan spesifikasi yang diperlukan, kini waktunya untuk memikirkan apa saja tujuan menggunakan perangkat UPS. Biasanya, kebanyakan mennggunakan UPS untuk mengatasi gangguan daya, dan mematikan perangkat dengan normal ketika terjadi pemadaman listrik.
Setelah mengetahui hal itu kita akan mendapatkan waktu runtime. Yaitu jumlah menit ups yang mendukung perangkat tersebut selama pemadaman. Anda dapat memilih ups yang memiliki runtime minimum dengan yang anda telah dihitung.
Ingatlah bahwa jumlah watt yang didukung memengaruhi runtime: semakin kecil beban watt yang terhubung, semakin lama baterai akan bertahan. Semakin besar beban watt, semakin pendek runtime.
4. Tentukan bentuk UPS yang diinginkan
Bentuk sebuah UPS menentukan juga peruntukannya. Di pasaran, kita mengenal ada tiga jenis UPS berdasarkan bentuknya, yaitu desktop, Mini-Tower atau Compact Tower, dan Rackmount.
Desktop atau UPS yang lebih simpel dapat digunakan di bawah meja. Sementara bentuk Tower atau mini tower akan memiliki desain estetika ketika diletakkan di atas meja. Sementara Rackmount dikhususkan untuk pengadaan UPS di ruang server atau data center. .
5. Memilih UPS di tempat yang tepat
Setelah mendapatkan hal-hal ddi atas, maka kini adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk mulai melakukan pencarian produk UPS yang dibutuhan. Di pasaran, tersedia berbagai merk UPS dari mulai yang ternama sampai yang kurang terkenal. Ketika Anda kesulitan untuk memutuskan, jangan ragu untuk segera menghubungi kami, APCindonesia.id yang siap untuk memberikan Anda rekomendasi UPS yang sesuai dengan kebutuhan dan budget perusahaan Anda.
Segera klik link di awah ini untuk terhubung dengan kami.
- Published in Berita, Uncategorized
3 Kerugian Bila Tidak Menggunakan UPS
Perangkat elektronik merupakan inti dari infrastruktur IT, dan tidak sedikit yang masih mengandalkan arus listrik dari pembangkit tenaga listrik untuk operasionalnya. Namun tentunya kita mengetahui sendiri bahwa pasokan listrik seringkali tidak stabil bahkan bermasalah hingga terjadi mati listrik atau pemadaman. Mengetahui hal tersebut, tentu sangat disayangkan apabila kita tidak memiliki solusi untuk mencegahnya, seperti menggunakan perangkat UPS. Padahal, setidaknya ada 3 kerugian apabila tidak menggunakan perangkat yang satu ini.
Infrastruktur IT dibangun bukan hanya melalui dana yang besar tetapi juga proses yang panjang. Tentu dengan adanya infrastruktur IT yang mumpuni, dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menghasilkan keuntungan. Sayangnya, seringkali ada faktor eksternal yang sulit untuk kita perkirakan yang dapat membuat infrastruktur IT tersebut tidak bekerja dengan maksimal. Dan keuntungan yang diharapkan, tidak jadi menghampiri perusahaan.
Kerusakan Peralatan Infrastruktur IT
Bentuk kerugian pertama yang menimpa infrastruktur IT dari pemadaman listrik yang mendadak adalah kerusakan peralatan infrastruktur IT. Beberapa komponen IT yang bisa terkena dampak kerusakan ini antara lain adalah motherboard, monitor, prosesor hingga perangkat server dikarenakan tingkat sensitivitasnya dengan pasokan listrik sangat tinggi.
Sebagai komponen yang wenghubungkan seluruh komponen penyusun pada sebuah komputer, tentu komponen seperti motherboard bisa langsung rusak ketika listrik mendadak padam. Sementara pada perangkat server, peralatan ini dapat mengalami gangguan kinerja jika terjadi gangguan listrik hingga pemadaman mendadak. Padahal, sebuah server membutuhkan pasokan listrik yag stabil dan terus menerus. Sementara pada peralatan jaringan internet di kantor tentu akan langsung tidak berfungsi apabila terjadi pemadaman.
Dan dampaknya, akan menyebabkan kerugian berikutnya.
Kinerja Perusahaan Terhambat
Apabila kerusakan peralatan infrastruktur IT tidak bisa kita cegah, tentu yang terjadi berikutnya adalah terhambatnya kinerja karyawan dalam mengerjakan tugas hariannya. Perbaikan peralatan tersebut bisa saja berlangsung dalam waktu singkat, seperti hitungan jam saja. Atau bahkan perbaikan tersebut bisa berlangsung selama berhari-hari. Belum lagi kalau kita harus mengganti peralatan IT tersebut dengan yang baru. Tentunya dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi karena biasanya barang infrastruktur IT tidak selalu ready stock.
Hal ini tentu saja memberikan dampak berikutnya pada perusahaan.
Kerugian dari sisi Bisnis
Lantaran perannya yang begitu sentral di perusahaan. Ketika terjadi permasalahan listrik, tentu saja akan muncul kerugian dari sisi bisnis yang tidak akan bisa dihindari. Kerugian tersebut bisa diakibatkan dari berbagai macam hal, seperti kerugian bisnis karena pemadaman listrik tersebut, kerusakan aset yang harus diganti dengan aset yang baru, hingga kehilangan data, yang menyebabkan berbagai pekerjaan atau proyek tertunda hingga dibatalkan lantaran kerusakan tersebut,
UPS Solusi Permasalahan Pasokan listrik
Tentu hal ini sangat merugikan. Tetapi sebenarnya sudah tersedia solusi yang tepat untuk perusahan Anda, yaitu Uninterruptible Power Supply (UPS). UPS sendiri adalah perangkat yang berfungsi untuk menyediakan daya listrik cadangan dan memperbaiki kualitas listrik bagi infrastruktur TI. Pada dasarnya UPS merupakan saluran listrik sementara yang dapat menggantikan suplai tenaga listrik utama melalui dukungan baterai cadangan.
Penggunaan UPS terutama untuk berbagai perangkat penting seperti seperti server, storage dan network adalah suatu keharusan mengingat perangkat-perangkat ini tidak boleh kehilangan daya listrik walau sedetik pun. Karena ketika kehilangan daya, maka tiga kerugian di atas yang akan dialami. Selin itu, UPS juga menjadi solusi yang tepat untuk mencegah kerusakan akibat tegangan listrik yang tak stabil pada perangkat TI di perusahaan.
Ada beberapa jenis UPS jenis yang perlu diketahui pengguna, yaitu offline UPS, online UPS atau yang dikenal dengan line-interactive UPS, serta true-online double conversion UPS.
Ketiganya memiliki perbedaan fungsi yang mendasar, terutama pada komponen untuk memperbaiki kualitas listrik dan besaran waktu perpindahan dari sumber listrik utama ke sumber listrik UPS, yaitu baterai. Misalnya, jika terjadi putus aliran listrik dari PLN, maka beban yang akan di-back-up oleh UPS adalah beban yang tergolong kritikal. Dengan begitu, ada baiknya pengguna memakai on-line Double Conversion UPS, sebab waktu perpindahannya terhitung nol detik.
Jenis UPS ini memang memiliki keunggulan yang secara otomatis langsung memasok energi cadangan yang dimilikinya pada sebuah perangkat yang terputus aliran listrik dari PLN. Jangka waktu (running time) pasokan listrik dari UPS ini sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Tergantung dari terjadinya pemadaman atau gangguan listrik yang terjadi.
Butuh perangkat UPS yang dapat diandalkan untuk perusahaan Anda? Konsultasikan kebutuhan produk-produk UPS terbaik dari APC dan Schneider Electric ke sales kami di APCindonesia.id, anda juga dapat menghubungi kami lewat icon whatsapp di bawah ini
- Published in Berita, Uncategorized



